KISAH PERJALANAN SANG
GADIS BELIA
Kisah ini adalah kisah seorang gadis belia yang bernama
Fanny. Fanny adalah seorang gadis berusia 13 th yang terlahir dengan kondisi
kaki yang kurang sempurna. Fanny juga seorang gadis yang mempunyai karakter
riang, manja kepada orang tuanya, rajin beribadah, gemar membaca, dan termasuk
salah satu siswa yang berprestasi di sekolahnya. Dia hidup di keluarga yang
sederhana dan bahagia, ayahnya seorang pedagang kaki lima sedangkan ibunya
seorang penjual nasi pecel di depan rumahnya. Penghasilan orang tuanya hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,untuk membayar sekolah,
fanny ternyata mendapat beasiswa sampai dia lulus. Dengan keadaan orang tuanya
seperti itu, fanny sangat bersyukur masih bisa hidup sampai saat ini.
Pagi itu,,,dia sangat ceria sekali karena pagi itu dia
akan membantu ayahnya berjualan di tempat biasa. ” Ayah...aku boleh ikut kan:?
Hmmm..kemarin ayah udah janji kalo fanny boleh ikut!” ucap fanny dengan wajah
tersenyum, ayah fanny pun menjawab ” Iya sayang... fanny boleh ikut tapi ingat
jangan mengeluh ya?” , ” iya yah, fanny akan bantu ayah, gak bakal nyusahin
ayah ”.
” Ya sudah, ayo berangkat...!!” , ” Ok yah.. let’s go..!!.
Suasana pagi itu cerah sekali secerah hati fanny. Saat asyik-asyiknya
berjualan, tiba-tiba ayahnya meminta ijin ke fanny untuk menukarkan uang yang
diberikan pembeli ayahnya. Tak berapa lama kemudian, ada seorang pria dengan
mobilnya melaju dengan cepat, tanpa fanny sadari ada suara ” Brraaaakkkk ”.
Fanny terkejut dan sontak ia langsung mencari sumber dan arah suara itu.
Ternyata mobil itu menabrak seseorang, fanny menghampiri
dan sangat terkejut, karena seseorang itu adalah ayahnya yang tadi minta ijin
ke fanny untuk menukarkan uang ke toko sebelah. Betapa terpukulnya hati fanny
melihat ayahnya yang sudah bersimbah darah, dia berteriak ”
Tolooooooonngg...ayah...jangan tinggalkan fanny... aku sayang ayah, aku gak mau
kehilangan ayah .. :’(”.
Pada saat perjalanan menuju ke rumah sakit, kondisi sang
ayah tidak bisa tertolong lagi. Semalam suntuk fanny menangisi kepergian sang
ayah, sementara ibunya juga merasakan kehilangan yang amat mendalam, seperti
yang dirasakan fanny.
Keesokan harinya, fanny tidak begitu bergairah di
sekolah. Ardo teman dekat fanny merasa aneh dengan perubahan fanny. ”
fan...kamu kenapa? Ada masalah apa?” tanya Ardo pada fanny. ” Do...
ayah...ayah...do...” jawab fanny dengan bersamaan keluarnya air mata membasahi
pipinya.
“ Ayah...ada apa dengan pak Andhi ayahmu fan.. kenapa
kamu menangis? Coba cerita padaku apa yang sedang terjadi ”, ” ayah meninggal
dooo :’( ” jawab fanny memotong pembicaraannya dan air matanya semakin mengalir
dengan deras. ” Apaaa...Pak Andhi...fan...kapan? sabar ya?? ”. ” Kemarin
fan...waktu aku ikut ayah berjualan, terus ada mobil kenceng banget, terus
ayah...ayah ditabrak..keselnya lagi orang yang nabrak pergi begitu saja,
do...!!”. ”Astaghfirullah..faann.. sabar ya? Semua ini cobaan dari Allah SWT”.
” Iya do..makasih ya?”, ” ya fan, sama-sama aku juga kan sebagai sahabatmu
harus selalu ada buatmu, disaat kau butuh aku dalam susah atau bahagiamu”.
2 bulan kemudian....
” Ibu...fanny berangkat sekolah dulu ya?” pamit fanny
pada ibunya, ” iya, nak hati-hati di jalan” jawab ibu. ” ya bu..Assalamualaikum
”, ” Waalaikumsalam”. Sejak sepeninggal pak Andhi, bu Rahmawati (ibu fanny)
sering sakit-sakitan. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata ibu fanny
mengidap penyakit jantung. Betapa terkejutnya fanny mendengar itu semua.
” Bu...fanny berhenti sekolah boleh ya?” pinta fanny pada
ibunya. ” Loh, kenapa? Jangan sampai berhenti sekolah, ibu masih sanggup
membiayai kehidupan kita sehari-hari dan sekolahmu nak...!!” jawab ibu. ” tapi
bu...???” rintih fanny, ” sudah nak, sekarang tugas kamu belajar yang rajin
ya?”. ” iya bu, maafkan fanny ” :’). Tanpa terasa malam tlah berganti pagi,
Pagi itu fanny bersikap biasa dan sedikit kurang gairah tuk pergi ke sekolah,
dan sperti biasa sebelum berangkat fanny berpamitan pada ibunya yang sedang
sakit. ” Assalamualaikum ” ucap fanny, ” Waalaikumsalam ” jawab sang ibu.
Sesampainya di sekolah Ardo nampak bingung dengan perubahan fanny. ” Fan..ada
angin apa kamu kok kelihatannya bad mood gitu” ucap Ardo memulai pembicaraan, ”
gak ada apa-apa kok..aku juga gak tau kenapa” jawabnya.
Sementara dirumah, ibu fanny mendadak ada rasa nyeri di
dadanya yang amat sakit, beliau sudah berteriak-teriak minta tolong,tapi tidak
ada orang yang mendengar. Fannypun juga masih di sekolah. Waktu tlah menunjukkan
pukul 14.00 WIB, waktunya fanny pulang sekolah. Betapa terkejutnya fanny ketika
membuka pintu rumah, ia melihat tubuh ibunya yang telah terbujur kaku di ruang
tamu. ” Ibu...ibu kenapa??? Tolong...tolong...tolong..” teriaknya. Tak berapa
lama kemudian, datanglah seorang laki-laki yang sudah berumur ke rumah fanny
sebut saja namanya pak Tegar. ” Ada apa fan...kenapa kamu siang-siang begini
teriak-teriak???” ucapnya , ” Ibu paakk..ibu...:’(” jawab fanny.
”Astaghfirullah wati...kenapa kamu? Ya allah.. Innalillahi wa innailaihi
rojiun.., fan yang sabar ya? Ibu kamu tlah menyusul ayahmu menghadap illahi
robbi” terang pak Tegar. ” Tidaaaakk ibu... ibu gak boleh meninggal, gak boleh
terus fanny sama siapa bu?? ” rengek fanny ;’(
Setelah mendengar berita sepeninggal ibu fanny, Ardo
langsung pergi ke rumah fanny untuk menenangkannya. ” fan...yang sabar ya? Ini
semua cobaan ” ucap Ardo, ” kenapa harus aku yang menerima semua ini, kenapa
gak aku saja yang mati, aku cacat tanpa ayah sekarang tanpa ibu.. aku ingin
menyusul mereka ” terang fanny. ” Hush.. kamu gak boleh ngomong
gitu..fan..jangan nekat, kamu tahu bunuh diri itu dosa, jangan lakukan itu?
Kalo kamu lakuin itu ayah ibumu tidak akan memaafkanmu!!!”. Mendengar ucapan
Ardo, fanny tersadar dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
” Do...maafin aku...” pinta fanny, ” iya fan...
sama-sama, jangan dilakuin lagi ya?” jawab Ardo, ” iya do..”. Melihat kejadian
itu, hati pak Tegar menjadi tersentuh untuk menginginkan fanny sebagai anak
angkatnya, mengingat sudah berpuluh-puluh tahun beliau menginginkan seorang
anak tapi tuhan berkehendak lain istrinya meninggal saat mengandung anaknya.
Tanpa berfikir panjang pak tegar menawarka keinginan itu pada fanny. ” nak
fanny..bapak boleh bicara sebentar?”, ” boleh pak, ada apa? ”. ” Begini kamu
kan sekarang sudah tidak mempunyai orang tua kemudian kamu juga tak punya
saudara disini, bolehkah bapak mengangkat kamu sebagai anak bapak, mengingat
bapak sampai sekarang bapak belum mempunyai anak”. Jelas pak Tegar.
” Gimana ya pak..fanny pikir dulu ya?”. setelah lam
berfikir akhirnya dia memutuskan untuk menerima tawaran pak tegar. Mulai hari
uti, pak tegar telah menjadi ayah angkat fanny. Disekolah, fanny sering di
cemooh, dicaci maki oleh salah seorang temannya yang bernama siska. Baik itu
dari fisik, maupun masalah keluarga fanny. Setiap hari fanny dengan sabar
menerima cacian dari siska, dia tak pernah merasa dendam pada siapapun termasuk
dengan siska, anak yang sudah perlakukan fanny dengan tidak manusiawi dan
berperikemanusiaan. Sampai suatu hari pada saat fanny menyeberang jalan untuk
berangkat sekolah, hampir saja dia terserempet mobil yang sedang ugal-ugalan.
Dia tetap sabar dan bersyukur bahwa kejadian yang menimpa
ayahnya dulu tidak terjadi padanya. Sesampainya di sekolah, dia menceritakan
kejadian itu pada ardo. Pelajaranpun berlangsung, fanny merasa heran karena
tidak nampak batang hidung siska. ”Sssttt..do..siska kemana? Kok kursinya
kosong” tanya fanny. ” Halah fan.. ngapain kamu urusin dia, toh dia udah jahat
banget ma kamu” jawab ardo, ” Hush..jangan gitu, walaupun gitu siska juga teman
kita do ”.
Tet...tet..tet..
bel sekolahpun berbunyi tandanya pulang sekolah
Pada saat pulang sekolah fanny pulang dengan jalur yang
berbeda dari yang biasanya, dia juga heran kenapa dia ingin pulang melalui
jalan itu. Setelah beberapa langkah kemudian, terdengar suara sayu seperti
orang minta tolong. Mendengar itu ia langsung menuju ke sumber suara.
Terkejutlah ia melihat tubuh manusia yang tergeletak penuh dengan darah di
pinggir jalan, setelah di dekati ternyata itu siska dan segeralah fanny meminta
pertolongan pada orang-orang di sekeliling untuk membantunya membawa siska ke
rumah sakit dan mengabarkan kejadian ini pada keluarga siska.
Selama 3 hari siska mengalami masa kritis dan mulai
tersadarkan pada hari ke 4 nya. Setelah membuka matanya, yang ia cari adalah
fanny ia ingin meminta maaf kepada fanny karena perlakuannya selama ini pada
fanny. ” Fan.. aku minta maaf sama kamu, atas perlakuanku selama
ini, please maafin aku” pinta siska. ” Ya sis, aku udah maafin kamu sebelum
kamu minta maaf ” jawab fanny. ” Beneran fan?? Kamu itu benar-benar berhati
mulia, ternyata aku slama ini salah menilaimu, fan..mau gak kamu jadi
temenku?”, ”iya” jawab fanny dengan singkat
Tlah lama..hubungan pertemanan mereka semakin akrab
bahkan bisa dibilang seperti ada ikatan saudara kakak- adik. Fanny sangat
terkejut saat mendengar tawaran siska bahwa siska ingin menjadikannya sebagai
saudara tirinya, tentu hal itu telah disetujui oleh kedua orang tua siska.
Sesampainya di rumah fanny meminta pendapat pak tegar
selaku ayah asuhnya tentang tawaran itu. Ternyata pak tegar menyetujuinys.
Mendengar itu fanny dengan tiba-tiba memeluk tubuh pak tegar. Malamnya dia
pergi kerumah siska untuk mengabari atas jawaban dari tawarannya kemarin itu. ”
sis,om,tante..setelah saya pikir matang-matang saya berkenan menjadi bagian
dari keluarga ini, tapi saya mohon perkenankan saya untuk meminta sesuatu yakni
perbolehkan pak tegar untuk menjadi bagian dari keluarga kita juga” jelas
fanny, dengan kompak mereka menjawab ” Iya.. tidak apa-apa” J
2 tahun
kemudian...
Tepat hari ulang tahun fanny, dia diberikan hadiah berupa
kaki palsu oleh kedua orang tuanya yang baru, dan lebih menghebohkan lagi lomba
yang pernah diikuti fanny 1 tahun yang lalu membuahkan hasil, ternyata dia
mendapat beasiswa sekolah SMA di Luar Negeri. Setelah kejadian itu, hidup fanny
berbeda 360 derajat dan kini dia hidup bahagia dengan keluarga barunya.
Catatan
penulis : cerita ini diambil dari sebuah realita kehidupan yang semula kita tak
tahu apa yang akan terjadi pada diri kita sekarang atau esok. Cerita ini
memberi pelajaran pada kita kan pentingnya menghargai teman dan iri yang
bersifat negatif pada teman.
Suatu
saat seorang yang kita benci tersebut akan melakukan hal yang diluar perkiraan
kita sperti yang dilakukan tokoh fanny. Sifat dan karakter tokoh fanny haruslah
kita tiru karna ia memiliki kebesaran hati dalam menyikapi teman yg tak suka
padanya.
Semoga
cerpen ini dapat memotivasi kita untuk tetap semangat menggapai
cita-cita
serta menjalani hidup yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya dan kita
menjadi pribadi yang tak mudah putus asa dan pantang menyerah walau rintangan
menghadang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar