welcome

S E L A M A T _ D A T A N G _ D I _ B L O G _ F O R U M _ K O M U N I K A S I _ S I S W A _ S M A N _ 1 _ S I D A Y U

Sabtu, 22 Oktober 2011

Cerpen



KISAH PERJALANAN SANG GADIS BELIA



Kisah ini adalah kisah seorang gadis belia yang bernama Fanny. Fanny adalah seorang gadis berusia 13 th yang terlahir dengan kondisi kaki yang kurang sempurna. Fanny juga seorang gadis yang mempunyai karakter riang, manja kepada orang tuanya, rajin beribadah, gemar membaca, dan termasuk salah satu siswa yang berprestasi di sekolahnya. Dia hidup di keluarga yang sederhana dan bahagia, ayahnya seorang pedagang kaki lima sedangkan ibunya seorang penjual nasi pecel di depan rumahnya. Penghasilan orang tuanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,untuk membayar sekolah, fanny ternyata mendapat beasiswa sampai dia lulus. Dengan keadaan orang tuanya seperti itu, fanny sangat bersyukur masih bisa hidup sampai saat ini.
Pagi itu,,,dia sangat ceria sekali karena pagi itu dia akan membantu ayahnya berjualan di tempat biasa. ” Ayah...aku boleh ikut kan:? Hmmm..kemarin ayah udah janji kalo fanny boleh ikut!” ucap fanny dengan wajah tersenyum, ayah fanny pun menjawab ” Iya sayang... fanny boleh ikut tapi ingat jangan mengeluh ya?” , ” iya yah, fanny akan bantu ayah, gak bakal nyusahin ayah ”.
” Ya sudah, ayo berangkat...!!” , ” Ok yah.. let’s go..!!. Suasana pagi itu cerah sekali secerah hati fanny. Saat asyik-asyiknya berjualan, tiba-tiba ayahnya meminta ijin ke fanny untuk menukarkan uang yang diberikan pembeli ayahnya. Tak berapa lama kemudian, ada seorang pria dengan mobilnya melaju dengan cepat, tanpa fanny sadari ada suara ” Brraaaakkkk ”. Fanny terkejut dan sontak ia langsung mencari sumber dan arah suara itu.

Ternyata mobil itu menabrak seseorang, fanny menghampiri dan sangat terkejut, karena seseorang itu adalah ayahnya yang tadi minta ijin ke fanny untuk menukarkan uang ke toko sebelah. Betapa terpukulnya hati fanny melihat ayahnya yang sudah bersimbah darah, dia berteriak ” Tolooooooonngg...ayah...jangan tinggalkan fanny... aku sayang ayah, aku gak mau kehilangan ayah .. :’(”.
Pada saat perjalanan menuju ke rumah sakit, kondisi sang ayah tidak bisa tertolong lagi. Semalam suntuk fanny menangisi kepergian sang ayah, sementara ibunya juga merasakan kehilangan yang amat mendalam, seperti yang dirasakan fanny.
Keesokan harinya, fanny tidak begitu bergairah di sekolah. Ardo teman dekat fanny merasa aneh dengan perubahan fanny. ” fan...kamu kenapa? Ada masalah apa?” tanya Ardo pada fanny. ” Do... ayah...ayah...do...” jawab fanny dengan bersamaan keluarnya air mata membasahi pipinya.
“ Ayah...ada apa dengan pak Andhi ayahmu fan.. kenapa kamu menangis? Coba cerita padaku apa yang sedang terjadi ”, ” ayah meninggal dooo :’( ” jawab fanny memotong pembicaraannya dan air matanya semakin mengalir dengan deras. ” Apaaa...Pak Andhi...fan...kapan? sabar ya?? ”. ” Kemarin fan...waktu aku ikut ayah berjualan, terus ada mobil kenceng banget, terus ayah...ayah ditabrak..keselnya lagi orang yang nabrak pergi begitu saja, do...!!”. ”Astaghfirullah..faann.. sabar ya? Semua ini cobaan dari Allah SWT”. ” Iya do..makasih ya?”, ” ya fan, sama-sama aku juga kan sebagai sahabatmu harus selalu ada buatmu, disaat kau butuh aku dalam susah atau bahagiamu”.

    
2 bulan kemudian....


” Ibu...fanny berangkat sekolah dulu ya?” pamit fanny pada ibunya, ” iya, nak hati-hati di jalan” jawab ibu. ” ya bu..Assalamualaikum ”, ” Waalaikumsalam”. Sejak sepeninggal pak Andhi, bu Rahmawati (ibu fanny) sering sakit-sakitan. Setelah diperiksakan ke dokter, ternyata ibu fanny mengidap penyakit jantung. Betapa terkejutnya fanny mendengar itu semua.
” Bu...fanny berhenti sekolah boleh ya?” pinta fanny pada ibunya. ” Loh, kenapa? Jangan sampai berhenti sekolah, ibu masih sanggup membiayai kehidupan kita sehari-hari dan sekolahmu nak...!!” jawab ibu. ” tapi bu...???” rintih fanny, ” sudah nak, sekarang tugas kamu belajar yang rajin ya?”. ” iya bu, maafkan fanny ” :’). Tanpa terasa malam tlah berganti pagi, Pagi itu fanny bersikap biasa dan sedikit kurang gairah tuk pergi ke sekolah, dan sperti biasa sebelum berangkat fanny berpamitan pada ibunya yang sedang sakit. ” Assalamualaikum ” ucap fanny, ” Waalaikumsalam ” jawab sang ibu. Sesampainya di sekolah Ardo nampak bingung dengan perubahan fanny. ” Fan..ada angin apa kamu kok kelihatannya bad mood gitu” ucap Ardo memulai pembicaraan, ” gak ada apa-apa kok..aku juga gak tau kenapa” jawabnya.
Sementara dirumah, ibu fanny mendadak ada rasa nyeri di dadanya yang amat sakit, beliau sudah berteriak-teriak minta tolong,tapi tidak ada orang yang mendengar. Fannypun juga masih di sekolah. Waktu tlah menunjukkan pukul 14.00 WIB, waktunya fanny pulang sekolah. Betapa terkejutnya fanny ketika membuka pintu rumah, ia melihat tubuh ibunya yang telah terbujur kaku di ruang tamu. ” Ibu...ibu kenapa??? Tolong...tolong...tolong..” teriaknya. Tak berapa lama kemudian, datanglah seorang laki-laki yang sudah berumur ke rumah fanny sebut saja namanya pak Tegar. ” Ada apa fan...kenapa kamu siang-siang begini teriak-teriak???” ucapnya , ” Ibu paakk..ibu...:’(” jawab fanny. ”Astaghfirullah wati...kenapa kamu? Ya allah.. Innalillahi wa innailaihi rojiun.., fan yang sabar ya? Ibu kamu tlah menyusul ayahmu menghadap illahi robbi” terang pak Tegar. ” Tidaaaakk ibu... ibu gak boleh meninggal, gak boleh terus fanny sama siapa bu?? ” rengek fanny ;’(
Setelah mendengar berita sepeninggal ibu fanny, Ardo langsung pergi ke rumah fanny untuk menenangkannya. ” fan...yang sabar ya? Ini semua cobaan ” ucap Ardo, ” kenapa harus aku yang menerima semua ini, kenapa gak aku saja yang mati, aku cacat tanpa ayah sekarang tanpa ibu.. aku ingin menyusul mereka ” terang fanny. ” Hush.. kamu gak boleh ngomong gitu..fan..jangan nekat, kamu tahu bunuh diri itu dosa, jangan lakukan itu? Kalo kamu lakuin itu ayah ibumu tidak akan memaafkanmu!!!”. Mendengar ucapan Ardo, fanny tersadar dan mengurungkan niatnya untuk bunuh diri.
” Do...maafin aku...” pinta fanny, ” iya fan... sama-sama, jangan dilakuin lagi ya?” jawab Ardo, ” iya do..”. Melihat kejadian itu, hati pak Tegar menjadi tersentuh untuk menginginkan fanny sebagai anak angkatnya, mengingat sudah berpuluh-puluh tahun beliau menginginkan seorang anak tapi tuhan berkehendak lain istrinya meninggal saat mengandung anaknya. Tanpa berfikir panjang pak tegar menawarka keinginan itu pada fanny. ” nak fanny..bapak boleh bicara sebentar?”, ” boleh pak, ada apa? ”. ” Begini kamu kan sekarang sudah tidak mempunyai orang tua kemudian kamu juga tak punya saudara disini, bolehkah bapak mengangkat kamu sebagai anak bapak, mengingat bapak sampai sekarang bapak belum mempunyai anak”. Jelas pak Tegar.
” Gimana ya pak..fanny pikir dulu ya?”. setelah lam berfikir akhirnya dia memutuskan untuk menerima tawaran pak tegar. Mulai hari uti, pak tegar telah menjadi ayah angkat fanny. Disekolah, fanny sering di cemooh, dicaci maki oleh salah seorang temannya yang bernama siska. Baik itu dari fisik, maupun masalah keluarga fanny. Setiap hari fanny dengan sabar menerima cacian dari siska, dia tak pernah merasa dendam pada siapapun termasuk dengan siska, anak yang sudah perlakukan fanny dengan tidak manusiawi dan berperikemanusiaan. Sampai suatu hari pada saat fanny menyeberang jalan untuk berangkat sekolah, hampir saja dia terserempet mobil yang sedang ugal-ugalan.
Dia tetap sabar dan bersyukur bahwa kejadian yang menimpa ayahnya dulu tidak terjadi padanya. Sesampainya di sekolah, dia menceritakan kejadian itu pada ardo. Pelajaranpun berlangsung, fanny merasa heran karena tidak nampak batang hidung siska. ”Sssttt..do..siska kemana? Kok kursinya kosong” tanya fanny. ” Halah fan.. ngapain kamu urusin dia, toh dia udah jahat banget ma kamu” jawab ardo, ” Hush..jangan gitu, walaupun gitu siska juga teman kita do ”.


Tet...tet..tet.. bel sekolahpun berbunyi tandanya pulang sekolah


Pada saat pulang sekolah fanny pulang dengan jalur yang berbeda dari yang biasanya, dia juga heran kenapa dia ingin pulang melalui jalan itu. Setelah beberapa langkah kemudian, terdengar suara sayu seperti orang minta tolong. Mendengar itu ia langsung menuju ke sumber suara. Terkejutlah ia melihat tubuh manusia yang tergeletak penuh dengan darah di pinggir jalan, setelah di dekati ternyata itu siska dan segeralah fanny meminta pertolongan pada orang-orang di sekeliling untuk membantunya membawa siska ke rumah sakit dan mengabarkan kejadian ini pada keluarga siska.
Selama 3 hari siska mengalami masa kritis dan mulai tersadarkan pada hari ke 4 nya. Setelah membuka matanya, yang ia cari adalah fanny ia ingin meminta maaf kepada fanny karena perlakuannya selama ini pada fanny. ” Fan.. aku minta maaf sama kamu, atas perlakuanku selama ini, please maafin aku” pinta siska. ” Ya sis, aku udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf ” jawab fanny. ” Beneran fan?? Kamu itu benar-benar berhati mulia, ternyata aku slama ini salah menilaimu, fan..mau gak kamu jadi temenku?”, ”iya” jawab fanny dengan singkat
Tlah lama..hubungan pertemanan mereka semakin akrab bahkan bisa dibilang seperti ada ikatan saudara kakak- adik. Fanny sangat terkejut saat mendengar tawaran siska bahwa siska ingin menjadikannya sebagai saudara tirinya, tentu hal itu telah disetujui oleh kedua orang tua siska.
Sesampainya di rumah fanny meminta pendapat pak tegar selaku ayah asuhnya tentang tawaran itu. Ternyata pak tegar menyetujuinys. Mendengar itu fanny dengan tiba-tiba memeluk tubuh pak tegar. Malamnya dia pergi kerumah siska untuk mengabari atas jawaban dari tawarannya kemarin itu. ” sis,om,tante..setelah saya pikir matang-matang saya berkenan menjadi bagian dari keluarga ini, tapi saya mohon perkenankan saya untuk meminta sesuatu yakni perbolehkan pak tegar untuk menjadi bagian dari keluarga kita juga” jelas fanny, dengan kompak mereka menjawab ” Iya.. tidak apa-apa” J


2 tahun kemudian...

Tepat hari ulang tahun fanny, dia diberikan hadiah berupa kaki palsu oleh kedua orang tuanya yang baru, dan lebih menghebohkan lagi lomba yang pernah diikuti fanny 1 tahun yang lalu membuahkan hasil, ternyata dia mendapat beasiswa sekolah SMA di Luar Negeri. Setelah kejadian itu, hidup fanny berbeda 360 derajat dan kini dia hidup bahagia dengan keluarga barunya.

Catatan penulis : cerita ini diambil dari sebuah realita kehidupan yang semula kita tak tahu apa yang akan terjadi pada diri kita sekarang atau esok. Cerita ini memberi pelajaran pada kita kan pentingnya menghargai teman dan iri yang bersifat negatif pada teman.
Suatu saat seorang yang kita benci tersebut akan melakukan hal yang diluar perkiraan kita sperti yang dilakukan tokoh fanny. Sifat dan karakter tokoh fanny haruslah kita tiru karna ia memiliki kebesaran hati dalam menyikapi teman yg tak suka padanya.
Semoga cerpen ini dapat memotivasi kita untuk tetap semangat menggapai

cita-cita serta menjalani hidup yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya dan kita menjadi pribadi yang tak mudah putus asa dan pantang menyerah walau rintangan menghadang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar